Hujan Abu Letusan Gunung Merapi Turun di Magelang Langit Mendadak Pekat


Berikut adalah artikel atau berita yang terjadi di nasional dengan judul Hujan Abu Letusan Gunung Merapi Turun di Magelang Langit Mendadak Pekat yang telah tayang di pkv1qq.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

MAGELANG, KOMPAS.com – Hujan abu tebal melanda sebagian wilayah Kabupaten dan Kota Magelang, Jawa Tengah, sejak pukul 13.00 WIB, Sabtu (11/3/2023).

Hujan abu berasal Gunung Merapi yang kembali memuntahkan awan panas guguran (APG), pukul 12.12 WIB, Sabtu (11/3/2023) ke arah Kali Bebeng atau Kali Krasak.

Pantauan Kompas.com, untuk sementara ini hujan abu vulkanik menyelimuti wilayah Kecamatan Sawangan, Dukun, Candimulyo, Muntilan, Tegalrejo, Pakis, Ngablak, Mertoyudan, Kaliangkrik, Borobudur, hingga wilayah Kota Magelang.

Baca juga: Jip Lava Tour Berhenti Operasi karena Gunung Merapi Meletus, Disiagakan untuk Bantu Evakuasi

Di wilayah Tegalrejo, yang berjarak lebih dari 20 kilometer dari puncak Gunung Merapi, hujan abu vulkanik terpantau cukup tebal menyelimuti rumah-rumah warga, jalanan, mobil, tanaman dan sebagainya.

Warga sempat kaget karena tiba-tiba langit berubah abu-abu pekat.

“Saya dengar dari tetangga, katanya ‘hujan abu, hujan abu!’ saya keluar rumah dan lihat suasana, langit, itu sudah gelap. Cukup deras hujannya, saya langsung masukin jemuran, motor sama jalanan, daun-daun juga sudah putih-putih kena abu,” kata Linda (29), warga Desa Banyuurip, Kecamatan Tegalrejo, Sabtu (11/3/2023).

Amalia (35), warga Kampung Wates, Kecamatan Magelang Utara, Kota Magelang, menceritakan, hujan abu sangat tebal dialami sejak dirinya dalam perjalanan mengendarai mobil dari Mertoyudan ke rumahnya.

Jalanan tiba-tiba terlihat berdebu tebal sehingga jarak pandang agak berkurang.

“Saya perjalan dari Mertoyudan mau pulang. Hujan abu cukup tebal menutup jalan,” kata Amalia.

Baca juga: Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Meluncur Sejauh 7 Km

Sementara itu, dalam keteragan pers tertulis, Pos Pengamatan Gunung Merapi di Babadan Magelang melaporkan, awan panas guguran itu memicu abu vulkanik yang mengarah ke barat laut-utara.

“Kalau APG-nya mengarah ke Barat Daya, ke Kali Bebeng dan Krasak. Tapi kalau abu vulkanik ke arah barat laut-utara. Karena faktor angin, ya,” jelas Yulianto, Petugas Pos Babadan.

“Kalo Pos Babadan saat ini sudah pasti terdampak APG. Ini cukup tebal,” imbuh Yulianto.

Lebih lanjut Yulianto juga telah menerima laporan beberapa lokasi yang juga terdampak abu vulkanik.

Adapun rinciannya Desa Mangunsuko, Desa Dukun, Desa Paten dan Desa Sengi di Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang. Berikutnya Desa Wonolelo dan Desa Krogowanan di Kabupaten Magelang. Selanjutnya Desa Klakah dan Desa Tlogolele di Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali.

Terkait pengungsian, Yulianto belum menerima adanya laporan warga yang mengungsi di wilayah yang terdampak abu vulkanik tersebut.

Baca juga: Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas, Warga Tegalrejo Magelang: Hujan Abunya Cukup Tebal

Yulianto menjelaskan bahwa pihaknya bersama BPPTKG akan memberikan rekomendasi kepada warga sekitar untuk mengungsi apabila cakupan wilayah awan panas guguran beserta abu vulkanik berkembang dalam beberapa event dan jaraknya lebih jauh dari 7 kilometer.

“Ini kan baru terpantau satu kali event. Terjadi 5-6 kali guguran. Kalau cakupannya terus berkembang dan jaraknya lebih jauh dari 7 kilometer maka besar kemungkinan akan ada rekomendasi kepada warga agar mengungsi,” jelas Yulianto.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih.