Perampokan Bersenjata di Cilacap 2 Korban Tembak Harus Operasi Keluarga Trauma Orang Berompi Hitam


Berikut adalah artikel atau berita yang terjadi di nasional dengan judul Perampokan Bersenjata di Cilacap 2 Korban Tembak Harus Operasi Keluarga Trauma Orang Berompi Hitam yang telah tayang di pkv1qq.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

TRIBUNJATENG.COM, CILACAP – Aksi perampokan sebuah toko yang juga agen bank BUMN di Desa Kaliwungu, Kecamatan Kedungreja, Cilacap membuat geger. Senin (27/3) kemarin.

Aksi sadis tiga pria bersenjata itu dilakukan pada siang bolong sekira pukul 14.30 WIB.

Diketahui toko tersebut merupakan milik Nasirun warga Dusun Pondok Wungu, Rt 05 Rw 5 Desa Kaliwungu.

Baca juga: Fakta Perampokan Bersenjata di Cilacap, 3 Pelaku Bawa Kabur Ratusan Juta dan CCTV, Tembak 2 Orang

Baca juga: BREAKING NEWS! Aksi Perampokan Bersenpi Terjadi di Cilacap, 3 Pelaku Dalam Pengejaran Polisi

Akibat kejadian itu, dua orang korban yakni Nasirun (45) pemilik toko dan Gunawan (41) yang merupakan tetangga korban harus dilarikan ke rumah sakit setelah tertembak pada bagian kaki.

Nasirun tertembak pada kaki kiri dibawah lutut, sementara Gunawan tertembak pada bagian paha.

Kepala Desa Kaliwungu, Yatirin saat ditemui Tribunbanyumas.com mengungkapkan, akibat tembakan tersebut kedua korban harus terbaring di rumah sakit.

Bahkan keduanya saat ini sedang melakukan operasi. 

“Tadi malam saya jenguk ke rumah sakit di Sidareja. Keduanya harus dioperasi, Nasirun di operasi di Sidareja sedangkan Gunawan dirujuk dan operasi di rumah sakit Purwokerto,” ungkapnya.

Yatirin mengatakan, saat aksi perampokan itu terjadi, kondisi di sekitar TKP sedang sepi.

Beberapa warga yang berada di TKP juga tidak bisa melawan lantaran takut melihat perampok yang membawa senjata.

Screenshoot video amatir perampokan sebuah toko di Desa Kaliwungu, Kecamatan Kedungreja, Cilacap. (Istimewa)

Lebih lanjut diungkapkan Yatirin bahwa sampai saat ini keluarga korban belum bisa ditemui karena masih trauma.

Terlebih apabila ditemui oleh orang yang tidak dikenal.

“Tadi pagi saya temui kesana, keluarga masih trauma karena kejadian kemarin, terlebih kalau melihat orang tak dikenal memakai rompi hitam,” katanya.

Yatirin mengatakan, berdasarkan informasi dari pihak keluarga korban, ketiga perampok itu membawa uang sebanyak kurang lebih Rp100 juta.

Mereka juga membawa handphone dan flashdisk dari CCTV di toko tersebut. 

Pantauan Tribunbanyumas.com di lokasi, toko milik Nasirun saat ini tutup dan sudah tidak ada garis polisi lagi.

Sementara kondisi di sekitar TKP terpantau sepi. 

Yatirin berharap pihak berwajib dapat segera menangkap para perampok, pasalnya para perampok juga membuat resah warga.  (pnk)

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih.