Perang Sarung Puluhan Remaja di Cilacap Diamankan Polisi


Berikut adalah artikel atau berita yang terjadi di nasional dengan judul Perang Sarung Puluhan Remaja di Cilacap Diamankan Polisi yang telah tayang di pkv1qq.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

TIMESINDONESIA, CILACAP – Perang sarung yang saat ini melanda wilayah Jawa Tengah makin meresahkan masyarakat.

Di Cilacap, 21 remaja diamankan jajaran Polsek Cilacap Tengah karena diketahui hendak melakukan perang sarung pada Jumat, 24 Maret 2023 sekitar pukul 23.50 WIB. 

Advertisement

Hal ini dilakukan polisi bersama Pokdar Kamtibmas Kelurahan Donan yang awalnya mendapat informasi adanya aksi tak terpuji para remaja tersebut di bulan Ramadan ini. Puluhan remaja tersebut kemudian digelandang ke Mapolsek Cilacap Tengah. 

Kapolresta Cilacap Kombes Pol Fannky Ani Sugiharto melalui Kasi Humas Iptu Gatot Tri Hartanto membenarkan hal tersebut. 

“Ya benar. Semalam kami amankan sekelompok remaja yang diduga akan perang sarung. Ada 21 remaja yang kami amankan,” ujarnya.

Gatot mengatakan, para remaja tersebut sudah menyiapkan berbagai benda yang akan digunakan dalam perang sarung itu. 

“Perang sarung ini rawan menimbulkan korban, karena di ujung sarungnya itu biasanya dimasukkan atau diikatkan batu kecil,” katanya.

Terkait hal itu pihaknya akan melakukan pemanggilan kepada orangtua masing-masing remaja tersebut. 

Selain itu, polisi akan memberlakukan wajib apel di Polsek Cilacap Tengah terhadap anak dan orangtua, dengan didampingi guru BK yang akan diaksanakan pada hari Senin, 27 Maret 2023.

“Kami meminta agar para orangtua benar-benar mengawasi kegiatan anak-anaknya saat di luar rumah. Saat ini merupakan bulan suci Ramadan, di mana umat muslim sedang meningkatkan iman dan ketakwaan kepada Allah SWT. Jangan nodai dengan aksi yang merugikan diri sendiri maupun orang lain,” ucap Gatot.

Perang sarung ini seolah menjadi rutinitas kambuhan yang terjadi di bulan Ramadan.  Empat hari bulan puasa berjalan, selain di Cilacap, perang sarung ini telah terjadi di sejumlah wilayah di Jawa Tengah, seperti Purworejo sehingga menimbulkan keresahan masyarakat.

Di Purworejo dikabarkan polisi menangkap 13 remaja yang mengepung permukiman warga di Desa Brenggong, Kecamatan Purworejo, Kabupaten Purworejo, pada Jumat, 24 Maret 2023. Belasan sarung yang telah dimodifikasi dengan dibundel dan diisi batu, disita polisi berikut sejumlah kendaraan milik para pelaku.

Terkait fenomena perang sarung ini, Kabidhumas Polda Jateng Kombes Pol M Iqbal Alqudusy mengatakan, pihaknya akan mengambil tindakan tegas dan tidak segan-segan memproses para pelaku secara pidana.

“Perang sarung saat ini bukan lagi bentuk kenakalan remaja biasa. Tapi ada tendensi yang menjurus pada aksi pidana. Untuk itu, akan diambil tindakan tegas dan akan diproses hukum bila terbukti ada pelanggaran pidana di dalamnya,” kata Kabidhumas dalam keterangan tertulis. 

Pada beberapa kejadian, lanjut Iqbal, para pelaku perang sarung juga sering membawa senjata tajam dan benda lain yang dapat mencederai orang lain.

“Untuk itu kami imbau masyarakat untuk waspada dan mengawasi pergaulan putra-putri mereka. Arahkan para remaja untuk mengisi Ramadan dengan kegiatan-kegiatan keagamaan yang bermanfaat bagi akhirat mereka nantinya,” imbaunya. 

M Iqbal Alqudusy juga meminta para tokoh masyarakat dan guru untuk memberikan edukasi pada para remaja bahwa perang sarung adalah aksi berbahaya dan dapat dijerat dengan pasal pidana apabila sampai melukai, bahkan menghilangkan nyawa orang lain. 

“Di sisi lain, Polda Jateng dan jajaran akan meningkatkan patroli pada jam-jam rawan, seperti menjelang sahur atau setelah shalat Subuh. Namun demikian, peran serta masyarakat amat kami harapkan. Laporkan ke polisi bila ada kejadian mencurigakan termasuk bila ada kerumunan warga atau remaja yang melakukan aksi perang sarung,” tegas Kabidhumas Polda Jateng tersebut. 

Terpisah, Kapolsek Cilacap Tengah AKP Agus Triyadi melalui Kanit Reskrim Iptu Dwi Kurniawan mengatakan, pihaknya telah melakukan pembinaan kepada puluhan remaja yang hari Jumat lalu diduga melakukan perang sarung. 

“Pembinaan kali ini melibatkan guru BK. Sebab, pembinaan saat ini harus disertai tindakan tegas, agar anak tersebut bisa berubah dan tidak lagi berbuat seperti itu,” katanya kepada TIMES Indonesia, Senin (27/3/2023) siang. 

Disinggung pimpinan atau provokator dari kelompok tersebut, Dwi menegaskan bahwa pimpinan mereka memang ada tetapi provokator tidak ada.

“Mereka ada yang memimpin, dan untuk provokator tidak ditemukan. Kami menekankan kepada pimpinan mereka kalau berbuat rusuh lagi maka kami  akan tangkap pimpinannya. Ini sudah masuk kategori pidana,” tegas Dwi Kurniawan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih.