Roket Falcon Heavy SpaceX Luncurkan Misi Rahasia Angkatan Luar Angkasa AS


Berikut adalah artikel atau berita yang terjadi di nasional dengan judul Roket Falcon Heavy SpaceX Luncurkan Misi Rahasia Angkatan Luar Angkasa AS yang telah tayang di pkv1qq.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Roket Falcon Heavy SpaceX meluncurkan misi rahasia untuk Angkatan Luar Angkasa AS yang disebut USSF-67. Foto/SpaceX

FLORIDA – Roket Falcon Heavy SpaceX meluncurkan misi rahasia untuk Angkatan Luar Angkasa AS yang disebut USSF-67. Falcon Heavy diluncurkan dari Kennedy Space Center (KSC) NASA di Florida, Minggu 15 Januari 2023 pukul 17:56 waktu setempat.

Misi USSF-67 membawa satelit komunikasi militer dan lima muatan satelit yang lebih kecil ke orbit. Satelit utama di USSF-67 adalah Continuous Broadcast Augmenting SATCOM 2 (CBAS-2), yang mengarah ke orbit geostasioner, sekitar 35.700 kilometer (Km) di atas Bumi.

“Liftoff USSF-67. Ayo Falcon Heavy! Ayo Angkatan Luar Angkasa!” kata seorang anggota tim misi melalui jalur komunikasi SpaceX selama peluncuran, yang disiarkan langsung oleh webcast perusahaan dikutip SINDOnews dari laman Space, Senin (16/1/2023).

Roket Falcon Heavy terdiri dari tiga tahap pertama yang dimodifikasi dari roket pekerja keras Falcon 9 SpaceX. Ketiganya diikat menjadi satu, yang di tengah menggunakan panggung atas yang membawa muatan.

Penguat tahap pertama Falcon Heavy dirancang untuk dapat digunakan kembali, seperti yang ada pada Falcon 9. Penguat samping USSF-67 mendarat dengan aman di Stasiun Angkatan Luar Angkasa Cape Canaveral, yang terletak di sebelah ke KSC, delapan menit setelah peluncuran.

Penguat pusat USSF-67 adalah kendaraan baru, dan tidak akan mendapat kesempatan untuk terbang lagi. Tahap atas Falcon Heavy, sementara itu, terus membawa muatan CBAS-2 ke orbit.

“Misi CBAS-2 untuk meningkatkan kemampuan komunikasi satelit militer dan menyiarkan data militer melalui tautan relai satelit berbasis ruang angkasa. CBAS-2 akan memberikan kemampuan relai komunikasi untuk mendukung para pemimpin senior dan komandan kombatan,” kata pejabat Angkatan Luar Angkasa.

Pada roket USSF-67 terdapat muatan Long Duration Propulsive ESPA (LDPE)-3A, adaptor muatan yang dapat menampung hingga enam satelit kecil. Lima dari slot itu diisi di USSF-67

LDPE-3A membawa dua satelit, yang disebut Catcher dan WASSAT, untuk Komando Sistem Luar Angkasa. Ada juga lengan Angkatan Luar Angkasa yang bertanggung jawab untuk mengembangkan dan mempertahankan kemampuan ruang angkasa bagi para pejuang perang Amerika.

Menurut EverydayAstronaut, Catcher adalah sensor prototipe yang dirancang untuk mengawasi kemungkinan bahaya yang disebabkan oleh cuaca luar angkasa. “WASSAT singkatan dari Wide Area Search Satellite, merupakan semacam kamera/sensor yang dirancang untuk memantau satelit lain dan mengumpulkan data tentang lintasan dan anomali seperti perubahan orbitnya,” tulis outlet itu.

Tiga satelit lainnya yang berada di atas LDPE-3A dikembangkan oleh Space Rapid Capabilities Office (SRCO) Angkatan Luar Angkasa. “Muatan SRCO mencakup dua prototipe operasional untuk peningkatan kewaspadaan situasional dan prototipe operasional muatan enkripsi kripto/antarmuka yang menyediakan kemampuan komunikasi ruang-ke-darat yang aman,” tulis pejabat Space Force.

USSF-44 November adalah misi Falcon Heavy pertama dalam lebih dari tiga tahun, kekeringan yang terutama disebabkan oleh keterlambatan pelanggan dalam menyiapkan muatan mereka untuk lepas landas. Tiga penerbangan Falcon Heavy lainnya diluncurkan pada Juni 2019, April 2019, dan Februari 2018.

Sebanyak 27 mesin Merlin tahap pertama Falcon Heavy menghasilkan lebih dari 5 juta pon daya dorong saat lepas landas. Falcon Heavy adalah roket paling kuat yang beroperasi hingga misi bulan Artemis 1 NASA lepas landas pada 16 November 2022 yang menghasilkan daya dorong sekitar 8,8 juta pon.

Namun, SpaceX dapat segera merebut kembali gelar roket paling bertenaga dari NASA. Perusahaan sedang bersiap untuk penerbangan uji orbit pertama dari roket raksasa Starship Mars, yang akan menggunakan 33 mesin Raptor dengan daya dorong 16 juta pon yang luar biasa.


Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih.