SpaceX Tolak Penggunaan Starlink untuk Mengendalikan Drone Militer


Berikut adalah artikel atau berita yang terjadi di nasional dengan judul SpaceX Tolak Penggunaan Starlink untuk Mengendalikan Drone Militer yang telah tayang di pkv1qq.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

JAKARTA, iNews.id – CEO SpaceX Elon Musk mungkin bersedia memasok Ukraina dengan layanan Starlink karena mengusir invasi Rusia. Tapi, dia tidak senang dengan setiap penggunaan teknologi internet satelit. 

Operating Chief Gwynne Shotwell memberitahu para tamu di konferensi Administrasi Penerbangan Federal SpaceX menolak penggunaan Starlink yang dilaporkan untuk mengendalikan drone militer. Meskipun perusahaan tidak keberatan pasukan menggunakan broadband satelit untuk komunikasi, itu tidak berarti platform tersebut digunakan untuk tujuan ofensif. 


Eksekutif menambahkan SpaceX dapat membatasi kemampuan Ukraina menggunakan Starlink dengan drone tempur, dan telah melakukannya. Perusahaan belum menjelaskan bagaimana membatasi penggunaan di lapangan.

Ukraina mengatakan tidak khawatir. Sekretaris dewan keamanan nasional Oleksiy Danilov mengatakan kepada The Washington Post negara tersebut tidak hanya mengandalkan Starlink untuk operasi militer, dan mungkin hanya perlu mengubah cara serangan dalam beberapa kasus. 


Sementara itu, penasihat kementerian dalam negeri Anton Gerahchenko berpendapat bahwa Ukraina membebaskan daripada menyerang, dan Starlink telah menyelamatkan “ratusan ribu nyawa, sebagaimana dikutip dari Engadget. 

Starlink terbukti penting bagi kehidupan di Ukraina sejak invasi Rusia dimulai tahun lalu. Negara tersebut menggunakan layanan tersebut untuk menghubungkan warga sipil, lembaga pemerintah, dan unit militer yang tidak dapat mengandalkan akses internet terestrial. 


Untuk drone, satelit memungkinkan Ukraina mengoordinasikan penerbangan pengintaian, penargetan jarak jauh, dan serangan bom. SpaceX memiliki hubungan kontroversial dengan Ukraina. 

Perusahaan dengan cepat menyediakan terminal Starlink segera setelah perang dimulai, meskipun dengan bantuan pemerintah AS. Musk mengeluh menjadi terlalu mahal untuk mendanai layanan tanpa batas waktu, tapi segera berubah pikiran.


Editor : Dini Listiyani

Follow Berita iNews di Google News

Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews.id tidak terlibat dalam materi konten ini.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih.