Babak Baru Kasus Pelecehan oleh Pelatih Taekwondo di Solo Korban Bertambah Semuanya Lakilaki


Berikut adalah artikel atau berita yang terjadi di nasional dengan judul Babak Baru Kasus Pelecehan oleh Pelatih Taekwondo di Solo Korban Bertambah Semuanya Lakilaki yang telah tayang di pkv1qq.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

TRIBUNWOW.COM – Terkuak babak baru kasus pelecehan seksual oleh pelatih taekwondo di Solo, Jawa Tengah, berinisial DS (44).

Dilansir TribunWow.com, korban pelecehan DS bertambah menjadi 7 anak.

Semua korban merupakan anak laki-laki yang masih duduk di bangku SMP dan SMA.

Ketujuh korban merupakan anak didik DS.

Baca juga: Nasib Guru Taekwondo di Solo yang Cabuli Murid, Terancam 15 Tahun Penjara, KPAI Sebut Bisa Ditambah

Kuasa hukum korban, Sigit Sudibyanto mengatakan korban yang semula berjumlah tiga orang bertambah menjadi tujuh anak.

Tak menutup kemungkinan korban pelecehan DS akan terus bertambah.

“Semua laki-laki, rentan usia mereka dari siswa 2 SMP, 3 SMP paling tua itu kelas 3 SMA. Tidak ada siswa yang SD ke bawah,” ungkap Sigit dalam program Talkshow Kacamata Hukum Tribunnews, Senin (27/3/2023).

DS sudah melakukan aksi keji itu sejak 2020 lalu.

Hingga kini Sigit masih mengumpulkan data-data untuk membuktikan adanya korban lain dalam kasus ini.

Instruktur Taekwondo Donny Susanto alias DS, tersangka tindak pidana pencabulan anak di bawah umur ketika memberi keterangan dalam jumpa pers di Mapolresta Solo, Jumat (24/3/2023) (TribunSolo.com/Adi Surya Samodra)

Baca juga: Kronologi Viral Oknum Instruktur Taekwondo di Solo Diduga Cabuli Murid-murid, Berikut Modus Pelaku

“Karena kita menengarai ini seperti fenomena gunung es,” ujar Sigit.

“Jadi mungkin masih ada yang trauma, takut, malu, makannya kami mendata untuk melibatkan masing-masing orang tua korban agar berani speak up.”

“Saya yakin akan masih terus bertambah, karena dari keterangan korban ini kan kejadiannya dari awal pandemi, Desember 2020 dan sekarang sudah Maret 2023, artinya rentan yang cukup lama,” sambungnya.

Selain itu, Sigit juga mengatakan aksi keji itu dilakukan DS di tempat yang berbeda-beda.

“Dan tempatnya berpindah-pindah dari sanggar walaupun tindakannya tidak parah dan ada juga di mess dan juga hotel,” imbuh Sigit.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih.