Pabrik Bahan Peledak Petasan di Yogyakarta Digerebek Polda Jatim 3 Tersangka Dibekuk


Berikut adalah artikel atau berita yang terjadi di nasional dengan judul Pabrik Bahan Peledak Petasan di Yogyakarta Digerebek Polda Jatim 3 Tersangka Dibekuk yang telah tayang di pkv1qq.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

SURYA.CO.ID, SURABAYA – Tiga dari lima orang anggota sindikat penjualan bahan peledak petasan yang berlokasi di Desa Melangi, Gamping, Sleman DI Yogyakarta, ditangkap Anggota Subdit I Kamneg Ditreskrimum Polda Jatim.

Ketiga tersangka itu, berinisial MDP (22), IM (28), dan AMR (30).

Mereka ditangkap di lokasi yang berbeda, menyesuaikan dengan peran dalam praktik penjualan bahan peledak.

Sedangkan, dua orang tersangka lainnya, berinisial JI dan AB, masih buron, tapi telah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).

Dari hasil penangkapan terhadap ketiganya, petugas berhasil menyita obat mercon sebanyak 231 kg, bahan mentah serbuk putih 75 kg, bahan serbuk kuning 15 kg.

Kemudian, bahan tanah liat 2,5 kg, bahan pengawet desiccan (antipelembab) 2,9 kg, dan petasan berbagai jenis 50 pak dan 1.091 biji.

Direktur Ditreskrimum Polda Jatim Kombes Pol Totok Suharyanto mengatakan, setelah diselidiki, ternyata praktik pembuatan bahan peledak petasan di lokasi tersebut, telah beroperasi sejak tahun 2022.

Selama ini, para anggota sindikat ini, telah menjual pasokan bahan peledak petasan tersebut, ke hampir seluruh provinsi di Indonesia, kecuali di Papua.

Sindikat itu, memanfaatkan mekanisme penjualan secara online, melalui akun medsos @karyaanakbangsa_12, dengan kode penyebutan barang penjualan tersebut dengan istilah ‘Bubuk Ajaib’.

Proses penjualan tersebut dikelola oleh tersangka MDP yang memperoleh pasokannya dari tersangka kategori DPO, berinisial AB.

“Kemudian keuntungan yang diperoleh dari mereka. Dia beli Rp150 ribu per kg, dijual Rp230 ribu per kg. Hasilnya, kurang lebih Rp80 ribu. Pejualan seluruhnya melalui online,” ujarnya dalam Konferensi Pers di Jombang, Senin (27/3/2023).

Dan herannya, ungkap Totok, terdapat 78 catatan aktivitas transaksi penjualan di wilayah Provinsi Jatim.

Kemudian, kabupaten yang paling banyak pembelinya, ada di Kediri, Blitar, dan Jombang.

“Berdasarkan dari pengakuan mereka ketika di bulan menjelang lebaran mereka sudah mulai meracik sebelum bulan puasa di tahun 2023 itu mulai Februari sudah ada transaksi, dan ada 78 transaksi itu khusus Jatim, dan yang paling banyak adalah di daerah Kediri, Blitar, Jombang,” jelasnya.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih.