SpaceX Tak Mau Teknologi Satelitnya Digunakan Pasukan Ukraina untuk Perang


Berikut adalah artikel atau berita yang terjadi di nasional dengan judul SpaceX Tak Mau Teknologi Satelitnya Digunakan Pasukan Ukraina untuk Perang yang telah tayang di pkv1qq.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

San Francisco, Beritasatu.com – Presiden SpaceX mengungkapkan, pihaknya telah mengambil langkah aktif untuk mencegah pasukan Ukraina menggunakan teknologi satelit Starlink dijadikan senjata perang.

Diketahui salah satu senjata yang dipergunakan militer Ukraina berperang melawan Rusia dengan menggunakan drone.

“Ada hal-hal yang dapat kami lakukan untuk membatasi kemampuan mereka melakukan itu,” kata Gwynne Shotwell kepada wartawan, merujuk laporan tentang penggunaan Starlink dan drone.

Starlink tidak pernah dimaksudkan untuk digunakan secara militer sebagaimana adanya, kata Shotwell, dengan mengatakan bahwa perusahaan tersebut tidak meramalkan seberapa dalam, pasukan Ukraina akan bergantung pada teknologi satelit tersebut.

“Itu tidak pernah dimaksudkan untuk dijadikan senjata,” kata Shotwell kepada hadirin di konferensi luar angkasa.

“Namun, Ukraina telah memanfaatkannya dengan cara yang tidak disengaja dan bukan bagian dari kesepakatan apa pun.”

Pengakuan Shotwell bahwa SpaceX, yang didirikan oleh Elon Musk telah mencegah pasukan Ukraina untuk sepenuhnya menggunakan teknologi tersebut menegaskan keyakinan lama bahwa Elon Musk dan perusahaannya tidak nyaman dengan penggunaan Starlink oleh militer Ukraina.

Berbicara dengan wartawan setelah itu, Shotwell berpendapat bahwa Starlink telah mengirim unit ke Ukraina untuk “menjaga bank, rumah sakit, dan menjaga keluarga tetap terhubung.”

“Kami tahu militer menggunakannya untuk komunikasi, dan tidak apa-apa,” tambah Shotwell. “Tapi niat kami adalah tidak pernah membuat mereka menggunakannya untuk tujuan ofensif.”

Oktober lalu , Elon Musk membuat marah warga Ukraina, termasuk Presiden Volodymyr Zelensky, karena mengusulkan rencana perdamaian di Twitter yang menyatakan bahwa Ukraina menyerah untuk merebut kembali Krimea dan menyerahkan kendali atas wilayah Luhansk dan Donetsk.

Pada bulan yang sama, ada laporan bahwa sinyal Starlink telah dibatasi dan tidak tersedia melewati garis depan saat pasukan Ukraina mencoba maju, yang pada dasarnya melumpuhkan upaya mereka untuk merebut kembali wilayah dari Rusia. Laporan pemadaman tersebut memicu tuduhan bahwa Elon Musk berpihak ke Rusia.

Pasukan Ukraina secara terbuka memuji Starlink sebagai teknologi satelit yang mengubah permainan yang tidak hanya memungkinkan mereka untuk menjaga komunikasi, tetapi juga menargetkan pasukan Rusia dengan artileri dan drone dengan lebih baik.

Saksikan live streaming program-program BTV di sini

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih.